Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Artikel Utama

Prof. Budiono Wakil Presiden Republik Indonesia (?)

5 Mei 2013   07:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:05 2742 3

Genderang pesta demokrasi sudah di tabuhkan negeri Republik Indonesia tercinta. Menandakan di mulainya kembali pemilihan DPR, Kepala pemerintahan daerah serta, kepala daerah pemerintahan pusat (Presiden dan wakil presiden). Berdasarkan pemberitaan di media, baik itu media cetak, televise atau portal berita online santer mengupas pesta demokrasi ini.

Para awak media itu mengupasnya dari berbagai sudut pandang. Dan bahkan, tidak jarang juga awak media meliput individual sang calon yang ikut berlomba untuk mendapatkan kursi legislative maupun eksekutif. Tentunya anda sudah pernah mendengar akan politik dynasty ala SBY, dan DCS (Daftar Calon Sementara) DPRD di Malang yang masih di bawah umur alias belum genap umurnya 21 tahun.

Itulah sebagian kecil yang sudah di liput media seputar pesta demokrasi ini. namun, meskipun pesta demokrasi sudah di tabuh genderangnya untuk priode pengapdian 2014-2019 masih ada sedikit uneg-uneg yang berkelebat di pikiran saya. Hal ini terkait pemerintahan sekarang hasil dari pada pesta demokrasi yang di langsungkan pada tahun 2009 lalu.

Hal yang saya maksud adalah tentang sang Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Prof. Budiono. Dimana selama ini menurut penglihatan saya bahwa wakil presiden RI ini bisa di bilang tidak pernah bersuara di depan umum laiknya para wakil presiden sebelumnya. Disamping itu para awak media juga tidak pernah meliput agenda dari wakil presiden RI ini. hal ini terjadi apakah Karena tidak ada nilai jual beritanya dimasyarakat? Atau memang dilarang untuk di liput agendanya. Sehingga awak media sangat jarang memberitakan sang wakil presiden.

Namun, yang membuat saya lebih heran lagi adalah, bahwa sang wakil presiden bapak budiono tatkala berkunjung ke kampus saya (UIN MALIKI Malang) untuk meresmikan gedung pascah sarjana yang berada diantara Kota Malang dan Kota Batu. Tulisan selamat datang di spanduk yang berada dalam kampus tidak adanya gelar jabatan yang ada dalam tulisan. Bahwa dalam spanduk itu hanya ada tulisan “Selamat Datang Bapak Prof. Dr. Budiono di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang”. Padahal posisi bapak Bidiono berkungjung kekampus saya adalah sebagai wakil presiden Republik Indonesia.

Lebih jauh lagi saya melihat, bahwa dispanduk ucapan selamat datang yang sama di alamatkannya yaitu kepada wakil presiden Republik Indonesia ini. Spanduk ini dipajang di depan sekolah MAN 3 Malang. Di dalam tulisan spanduk itu juga tidak ada gelar jabatan yang di tulisakan, melainkan Cuma gelar akademis seperti tulisan diatas. Padahal di dalam spanduk yang sama ada gelar jabatan di berikan kepada tokoh lain yaitu Menteri Agama.

Padahal hari, tanggal dan jam jadwal kunjungannya ke MAN 3 Malang itu adalah sama. Tapi entah kenapa di tulisan spanduknya bertulisan “Selamat datang Menteri Agama RI Bapak Surya Darma Ali” serta di bawahnya di lanjutkan “Selamat datang Prof. Budiono”. Lantas berdasarkan penglihatan saya atas kedua spanduk selamat datang itu, saya jadi bertanya-tanya. Apakah itu kekhilafan sang designer? Atau memang di sengaja untuk tidak membubuhkan gelar jabatan di dalam spanduk?

Pertanyan-pertanyaan yang terus ada dalam pikiran saya semakin lama semakin banyak. Karena semakin saya mengamati wakil presiden RI, semakin banyak uneg-uneg yang dalam pikiran saya. Dan pada akhirnya saya jadi bertanya-tanya. Adakah wakil Presiden Republik Indonesia? Atau Apakah Prof. Dr. Budiono wakil presiden Republik Indonesia?

Adakah yang bisa menjelaskan?

Wallahu’alam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun