Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Pilihan

Bangga Tatkala Kompasiana Semakin Dilirik Insan Akademisi

1 Maret 2014   01:14 Diperbarui: 25 Mei 2018   07:25 115 19

Salam Kompasiana…

Menjelang hari ulang tahun saya bergabung di Kompasiana ini, ijinkan menyampaikan rasa kesenangan dan kegemberian serta rasa terima kasih saya buat para perancang lahirnya ide untuk membuat website tempat warga menyampaikan laporan-laporan yang menariknya dari berbagai belahan dunia.

Saya gabung di Kompasiana ini tepatnya pada tanggal 9 Maret 2012 langsung melengkapi profil saya, sehingga akun saya terverikasi hari itu juga. Pada tanggal 9 Maret bulan depan adalah ulang tahun kedua saya bergabung di kompasiana ini.

Sungguh banyak hal yang sudah saya dapatkan dari kompasiana ini. berkat kompasiana saya pernah diundang untuk jadi pemateri tentang organisasi. Berkat kompasiana juga saya pernah mendapat masalah besar yang tidak dapat saya sharing buat anda. Dan berkat kompasiana ini juga saya bisa lebih terarah cara berbicaranya, karena saya sering meniru cara-cara ngomong teman yang saya tangkap dari tulisannya.

Berkat kompasiana juga saya bisa lebih percaya diri lagi ngomong didepan umum. Saya hampir setiap hari dan menghabiskan berjam-jam untuk membaca tulisan sahabat kompasianer. Karena kompasiana juga daya analisa saya lebih tajam dari sebelumnya. saya banyak belajar dari tulisan-tulisan para kompasianer untuk saya praktekkan.

Dan bahkan karena kompasiana juga yang membuat saya sedikit terhibur karena selali mikirin kuliah yang gak selesai-selesai dan sekarang sudah masuk kesemester 10. Saya merasa sekalipun saya sudah semester 10 dan udah banyak teman-teman seangkatan yang sudah lulus merasa merasa ilmunya tidaklah jauh dari mereka yang sudah duluan meninggalkan kampus ini, dan tentunya meninggalkan saya juga.

Berkat kompasiana juga saya bisa menyapa tokoh-tokoh idola yang dikagumi, sekalipun hanya lewan inbox. Berkat kompasiana juga saya bisa melihat sisi dunia yang tidak akan pernah diliput oleh televise atau media cetak.

Dan sungguh saya rasa rindu kampung halaman sedikit terobati, karena dikala sepi saya langsung buka laptop online dan membuka kompasiana. Terlebih-lebih lagi, berkat kompasiana ini, saya banyak menimba pengalaman hidup dari para kompasianer. Kisah pengalaman hidup yang selalu saya tunggu-tunggu diantaranya adalah dari oppung Tjiptadinata Effendi, sungguh saya membaca tulisan-tulisan oppung ini sebanyak 80% dari keseluruhan jumlah artikel yang beliau posting. Hal ini saya ungkapkan bukan untuk cari perhatian oppung, melainkan karena setiap kali say abaca tulisan beliau, semangat sering kembali. Dalam salah satu artikel beliau, pernah sekali saya mengkritik beliau karena menurut saya kala itu opping Tjiptadinata membahas tentang politik yang bagusnya menurut saya tidak cocok dibahas dalam diri beliau.

Dan postingan yang selalu membuat saya kagum adalah mbak Ira Oemar. Analisa-analisa mbak Ira yang sungguh tajam selalu menginspirasi saya untuk mencotoh gaya penulisan beliau. Tulisan-tulisan beliau belum ada 50% yang saya baca. Maka dari itu, saya sudah berniat untuk memberikan waktu buat diri saya untuk membaca artikel-artikel beliau mulai dari awal hingga akhir. Karena menurut saya ini penting untuk saya lakukan supaya saya bisa mencotoh beliau nantinya dalam tulis menulis. Rata-rata artikel mbak Ira ini lebih panjang isinya jika dibandingkan penulis-penulis kompasianer pada umumnya. Meskipun demikian tidak membuat bosan untuk membacanya sehingga akhir artikel. Sesunguhnya yang ingin saya contoh gaya penulisannya pada saat ini ada dua orang, yaitu mbak ira dan mantan rektor saya Prof. Dr. Imam Suprayogo. Bapak mantan rektor saya ini adalah seorang maniak dalam menulis. Disela-sela kesibukannya yang luar biasa sebagai rektor dan ulama masih menyempatkan diri untuk menelorkan tulisan setiap hari. Dan diposting di webpribadinya. Hingga saat ini diwebsite beliau sudah mencapai 2089 artikel yang rata-rata pembacanya perartikel sampai 500. Jadi tulisan beliau berdua ini sungguh sudah saya niatkan untuk membaca kesemua artikel beliau berdua.

Selain itu orang yang mengubah cara berpikir saya yang sebelumnya cuek dan tidak tertarik untuk mengetahui siapa Jokowi adalah mbak Ilyani Sudrajdat. Karena tulisan beliaulah saya menjadi pengagum jokowi hingga saat ini, dan sejak itu saya selalu menunggu-nunggu artikel beliau.

Karena penulis-penulis diatas itu membuat saya betah untuk selalu membaca, membaca dan membaca sehingga saya menjadi kecanduan untuk membaca. Akibatnya saya kurang tahu, apakah yang menyebabkan mata saya ini selalu berdenyut-denyut yang sudah lebih dari satu bulan ini. akibat dari seringnya mambaca kah atau karena yang lainnya. Yang jelas hingga saat ini mata yang sebelah kanan selalu berdenyut-denyut hampir sepanjang hari.

Dan kecanduan saya untuk selalu membaca di kompasaiana ini akan semakin bertambah, seiring semakin banyaknya insan akademisi  (mahasiswa) yang bergabung dalam kompasiana ini. karena berdasarkan pengamatan saya, sejak pertengahan 2013 kemaren banyak mahasiswa yang tentunya dengan idealiasnya masih tinggi berduyun-duyun mendaftarkan diri ke kompasiana. Saya yakin para mahasiswa ini akan memberikan pemikiran-pemikiran tajamnya untuk disuguhkan buat kita semua. Dan pada bulan ini juga berdasarkan pengamatan saya bertambah satu jurusan lagi yang secara berjamaah mendaftar di kompasiana ini. jadi jika kembali kebelakang melihat sebentar, bahwa mahasiswa-mahasiswa yang gabung kekompasiana secara berjamaah adalah, dari mahasiswa jurusan ilmu komunikasi UNY, mahasiswa jurusan psikologi dari UIN Malang, mahasiswa universitas Jember, dan yang terbaru adalah mahasiswa jurusan PGMI UIN Maliki Malang.

Saya yakin kedepannya kompasiana ini semakin banyak di isi insan akademisi. Karena mereka sadar akan pentingnya menulis. Secara pribadi juga saya berharap bahwa setiap mahasiwa perguruan tinggi di Indonesia ini membuat gabung di kompasiana ini. saya berharap para mahasiswa ini bergabung di kompasiana supaya lebih mudah untuk menukan artikel-artikel meraka. Dan bisa juga dijadikan sharing antar lembaga organisasi mahasiswa maupun sharing tentang metode pengajaran yang dikampus lain. Sehingga diharapkan Indonesia ini terkenal tentang pemikiran-pemikirannya yang maju dengan merata kesemua penujuru negeri ini.

 

Wallahu’alam

 


By: Founder & CEO Tokoandalan.com

 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun