Bagi sebagian orang , arti pacaran itu adalah bisa makan bareng, nonton bareng, jalan bareng, ngabisin waktu berdua, ngobrol ngolor ngidul nggak jelas, inboks hape penuh dengan sms dari sang pacar, dan menciptakan istilah dunia milik berdua yang lain cuma ngontrak.
Jujur, siapa sih yang nggak mau begituan sama pacar? Namanya juga pacaran, yah pastinya hanya untuk senang-senang kan? Tepat sekali. Kalau pacaran isinya nangis-nangis mulu, berantam-berantam mulu, artinya lebih baik jomblo! Hey, saya tidak berbicara soal orang pacaran dan jomblo ketika malam mingguan. Sekarang saya akan berbicara apa arti pacar buat saya.
Bagiku, pacaran itu tidak selalu harus berbicara. Ada kalanya kita bisa mengerti pasangan kita walaupun dia diam membisu. pernah nggak sih terbayang bagaimana kalau kita pacaran sama orang tunarungu? Tidak bermaksud untuk melecehkan, tapi bagaimana kita harus bisa merasakan dan mengerti bahasa tubuh dia saat kita pacaran. Tanpa suara, orang masih bisa tersenyum. Tanpa suara, masih ada orang yang bisa mengerti kita. Tanpa suara kita bisa saling mengungkapkan bahwa 'aku sayang kamu, kamu sayang aku!'. Ternyata tanpa kata-kata rayuanpun, dia bisa paham bahwa aku cinta.
Tanpa kata-kata ternyata kita bisa berkomunikasi. Pacarku hanya duduk diam di depan laptopnya, namun dia mengajakku bicara. Bagaimana? Apa aku mengerti? Ya, aku mengerti! bahasa tubuh seseorang adalah bahasa kedua yang dimasukkan dalam pelajaran komunikasi oleh para pakar. Dia mengajakku berbicara dengan raut wajahnya, aku paham. Bola matanya mengatakan bahwa 'terima kasih sudah ada disini bersamaku'. Dengan isyarat pula aku menjawab. Isyarat yang paling dipahami oleh segala usia. Senyum.
Kata orang, dunia akan terasa sepi jika tanpa suara. Mungkin iya! Tapi bagiku, dunia tanpa kata lebih baik ketika seseorang dengan penuh kata-kata mengatakan 'aku cinta kamu', namun sesaat kemudian dia juga akan berkata 'aku cinta dia'.Ketika kita hidup dalam dunia yang sunyi tanpa suara, kita akan melihat segala tindakan yang diberikan oleh kekasih kita. Segala sentuhannya, kelembutannya, cintanya, dan pengertinannya yang dia tuangkan dalam segala isyarat dan gerakan tubuhnya. Tanpa kata, tapi BUKTI.
Dunia tanpa suara memberiku bukti bahwa dia mencintaiku lebih dari kata yang terucap dari bibir.
