وقد كان وهب بن منبه رحمه الله تعالى يقول: تاب شاب من بني إسرائيل عن جميع المعاصي، ثم صار يتعبد، فعبد الله سبعين سنة، لا يفطر، ولا ينام، ولا يستظل بظل، ولا يأكل سمينا، فلما مات رآه بعض إخوانه في المنام، فقال له: ماذا فعل الله بك؟ قال: حاسبني، ثم غفر لي كل ذنب إلا عودا خللت به أسناني بغير إذن صاحبه، فأنا محبوس عن الجنة بسببه إلى وقتي هذا.
Imām Wahb bin Munabbih rahimahuLlāh Ta'ālā bercerita:
Seorang pemuda Bani Israīl bertaubat dari semua kemaksiatan yang pernah ia lakukan. Ia pun menjadi orang yang rajin beribadah. Ia beribadah kepada Allāh Ta'ālā selama 70 tahun; tak pernah berhenti berpuasa, tidak tidur, tidak bernaung di satu naungan-pun, tidak memakan makanan yang mengandung minyak.
Ketika ia wafat, salah seorang saudaranya bermimpi bertemu dengannya.
Saudaranya bertanya kepadanya:
"Apa yang Allāh lakukan kepadamu?"
Ia menjawab:
"Allāh menghisabku, kemudian Dia mengampuni segala dosaku, kecuali satu dosa berupa sepotong kayu yang pernah aku gunakan untuk tusuk gigi tanpa seizin pemiliknya. Maka aku pun tertahan masuk surga sampai sekarang ini karena (kesalahan) sepotong kayu itu".
[ Tanbīh-ul Mughtārīn ]
Sekian ilmu yang bisa saya sampaikan, artikel ini ditulis oleh sinsin sintya dengan dibantu teman saya sebagai penulis kolaborasi : Haekhal Ahmad, Muhammad Ferdiansyah dan Regina Clarissa. semoga ilmu ini bermanfaat bagi saya maupun bagi kalian para pembaca.