Kurangnya minat ini disebabkan oleh beberapa hal. Fasilitas di lokasi wisata budaya sering kali kurang modern, seperti minimnya koneksi internet atau spot foto yang menarik. Selain itu, edukasi tentang sejarah dan budaya belum dikemas secara menarik, sehingga anak muda tidak memahami nilai penting di balik peninggalan tersebut. Stigma sosial juga membuat wisata budaya dianggap tidak keren dan hanya untuk orang tua. Akibatnya, Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, terjadi penurunan kunjungan anak muda ke situs budaya sebesar 18%, sementara kunjungan ke tempat hiburan modern meningkat 35%. Angka ini menunjukkan terjadinya pergeseran minat yang signifikan di kalangan generasi muda.