Zahra !!! itulah namaku sehari-hari. Aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana, anak pertama dari dua bersaudara. Dan adikku Arif, dia lebih muda 4 tahun dariku. Ayahku hanyalah seorang petani dan ibuku seorang guru Sekolah Dasar yang mempunyai gaji kecil. Yah cukuplah untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagai kerja sampingan, ayahku menjadi supir bentor. Maklumlah hasil panen kebun ayahku minimal 3 sampai 4 bulan sekali, tidak setiap saat. Walaupun hidup berkecukupan, tapi aku sangat merasa bahagia yang tak semua orang dapat merasakannya.