Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Dinamika Geopolitik dan Perlombaan Senjata: Implikasi Program Nuklir Korea Utara di Asia Timur

10 September 2024   21:47 Diperbarui: 10 September 2024   22:05 111 0
Pasca-Perang Korea di tahun 1950-1953, Kim Il-Sung yang pada saat itu menjadi pemimpin Korea Utara, menyadari pentingnya pengembangan kapabilitas nuklir sebagai jaminan keamanan dan pertahanan nasional untuk negaranya. Langkah awal pengembangan program nuklir Korea Utara dilakukan pada tahun 1956, dimana Korea Utara menandatangani perjanjian dengan Uni Soviet untuk melakukan pelatihan ilmuwan nuklir. Program senjata nuklir Korea Utara dimulai pada tahun 1980-an. Pada tahun 2010-an, di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, Korea Utara mempercepat pengembangan program nuklir dan rudalnya. Korea Utara telah melakukan beberapa kali uji coba yaitu pada tahun 2006, 2009, 2013, 2016 (dua kali), dan 2017. Uji coba yang dilakukan pada tahun 2017 sendiri merupakan bom hidrogen, dimana uji coba ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi nuklir mereka. Namun, kemajuan teknologi tersebut justru berimplikasi pada geopolitik, dan dampak terhadap keamanan secara regional dan global. Adanya program ini mengancam keamanan negara-negara kawasan yang berdekatan dengan Korea Utara, seperti kawasan Asia Timur. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun