Perbandingan kinerja antara model penentuan harga opsi indeks saham Taiwan menggunakan jaringan saraf dan model Black-Scholes. Data yang digunakan adalah harga opsi harian selama periode 2 Januari 2002 hingga 31 Desember 2003. Hasil empiris menunjukkan bahwa pada kondisi pasar yang volatile, model penentuan harga opsi berbasis jaringan saraf memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan model Black-Scholes tradisional. Meskipun demikian, model Black-Scholes masih efektif untuk menentukan harga opsi yang berada in-the-money. Namun pada pasar yang mudah dipengaruhi oleh faktor eksternal ekonomi, politik, dan internasional seperti di Taiwan, model jaringan saraf lebih layak untuk dipertimbangkan sebagai model peramalan harga opsi dibandingkan dengan model parametrik seperti Black-Scholes. Selain itu dapat juga mempertimbangkan faktor-faktor tambahan selain parameter dalam model Black-Scholes,seperti parameter keuangan lain atau parameter ekonomi secara keseluruhan, untuk memprediksi dan membandingkan kinerja model lebih lanjut. Selain itu, model jaringan saraf tiruan juga dapat dibandingkan dengan varian lain dari model Black-Scholes untuk menganalisis apakah model jaringan saraf tiruan dapat mengatasi beberapa kelemahan asumsi model Black-Scholes.Â
KEMBALI KE ARTIKEL