Apa sesungguhnya intelegensi? Bagi KBBI, intelegensi ialah energi respon ataupun penyesuaian yang cepat serta pas, baik secara raga ataupun mental, terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman serta pengetahuan yang sudah dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan pada kenyataan ataupun keadaan baru.
Bagi Darwin, intelegensi pula terpaut dengan insting serta respons cepat yang bisa ditimbulkan dari latihan ataupun peristiwa kesekian. Contoh sederhananya, kerap tertangkap basah makan di kantin sekolah, sehingga lama- kelamaan kalian seolah bisa mengenali ketika guru Tatib masih di ujung lorong mengarah kantin.
Intelegensi, Gimana Kaitannya dengan Intelligence Quotient(IQ)?
Intelligence Quotient(IQ) ialah akronim dari Intelligence Quotient-- kalian pula tidak asing dengan sebutan ini, bukan? Nah, Intelligence Quotient(IQ) ialah sebutan yang lebih khusus dibandingkan penafsiran intelegensi secara universal. Karakter seorang bisa dinilai dari intelegensinya, sebaliknya prestasi akademik cuma bisa didetetapkan oleh IQ- nya.
Kecakapan spesial seorang pada bidang tertentu pula bisa dinilai dari intelegensinya. Apakah ada temanmu yang bisa mendendangkan suatu lagu dengan pas sehabis mencermatinya sekali saja? Barangkali kita cuma menilainya suka menyanyi, sementara itu sesungguhnya dia mempunyai intelegensi musikal yang lebih baik dibandingkan orang- orang lain disekitarnya.
Perbandingan intelegensi serta Intelligence Quotient(IQ) merupakan pada pengukurannya. Intelligence Quotient(IQ) seorang bisa diukur lewat uji yang hasilnya bisa diwujudkan dalam wujud angka, tetapi tidak demikian halnya dengan intelegensi. Paling tidak, sepanjang ini masih susah mengukur intelegensi dengan hasil yang akurat.
Intelegensi, Dimana Kekuatan serta Spesialisasimu?
Salah satu karena sulitnya mengukur intelegensi merupakan sebab banyaknya macam intelegensi pada masing- masing orang. Howard Gardner memperkenalkan suatu teori tentang tipe- tipe intelegensi manusia, yang kita tahu selaku multiple intelligence ataupun kecerdasan( intelegensi) majemuk.
Pada awal mulanya, Gardner mengatakan 8 berbagai intelegensi majemuk, ialah verbal- linguistik, logika- matematika, visual- spasial, musikal, naturalistik, kinestetik, interpersonal, serta intrapersonal. Setelah itu, pada tahun 2009 Gardner meningkatkan 2 berbagai intelegensi lagi, ialah eksistensial serta moral.
Wah, banyak pula ya! Seperti itu sebabnya, mengukur intelegensi seorang tidak bisa dicoba semudah mengukur IQ- nya. Tetapi bagi suatu riset pada tahun 2006, tiap- tiap jenis intelegensi Gardner tersebut dipengaruhi oleh kecerdasan universal( general intelligence)-- sebutan yang pula mengacu pada Intelligence Quotient(IQ) ataupun keahlian kognitif.
Edutopia mengatakan kalau tiap orang mempunyai kedelapan berbagai intelegensi Gardner( intelegensi/ kecerdasan majemuk) tersebut. Hendak namun, tiap- tiap orang mempunyai kandungan bakatnya yang berbeda dari orang lain-- semacam pada pada contoh sahabat dengan intelegensi musikal diatas.
Intelegensi, bagaimana Kita Menyikapinya?
Alih- alih untuk mengelompokkan tiap orang kedalam tipe- tipe intelegensi, teori intelegensi Gardner sesungguhnya malah memberikan keleluasaan kita dalam belajar. Maksudnya, normal saja apabila Sobat Pintar memiliki nilai Matematika lebih besar dibandingkan Bahasa Inggris, ataupun kebalikannya. You dont have to score perfect at all subjects-- and its okay!
Bagi Gardner, intelegensi ataupun kecerdasan ialah proses hayati serta psikologi yang kita natural dalam mengolah sesuatu data. Nantinya, data tersebut bermanfaat buat membongkar permasalahan ataupun menghasilkan produk yang berguna.
Dengan kata lain, dibutuhkan kecerdasan selama pemrosesan informasi dan kreativitas untuk mengeksekusi agar kita berhasil. Oleh karena itu, kita tidak bisa berhenti dan puas dengan skor Intelligence Quotient (IQ) kita saja. Sebaliknya, bagaimana kita menggunakan kecerdasan kita juga penting.