Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

[Sekitar] Nyoblos di Hong Kong Rame

7 Juli 2014   16:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:09 328 1
Nyoblos di Hong Kong Rame! Selamat Datang. Causeway Bay. Minggu, 6 Juli 2014 adalah harinya para WNI di Hong Kong untuk berpesta demokrasi. WNI yang sebagian besar adalah TKW ini berduyun-duyun ke lapangan Victoria, tempat pengambilan suara. Saya pribadi sampai di Causeway Bay pukul 11:45 tetapi tidak langsung menuju TPS. Hal ini dikarenakan jadwal pencoblosan di kertas undangan yang dikirim KJRI ke alamat majikannya saya adalah pukul 14:00-17:00. Terlebih saya sempat menelefon teman saya yang sedang mengantri di sana mengeluhkan antrian yang sangat panjang, panas dan nampak beberapa yang pingsan. Maklum, udara di Hong Kong sedang terik, ditambah suasana puasa membuat kondisi tubuh semakin drop. Saya memilih membelokkan langkah ke perpustakaan umum yang terletak berseberangan dengan lapangan Victoria. Di sana, beberapa teman sudah menunggu untuk. Kami mengerjakan 'PR' sembari menunggu teman-teman yang berada di TPS. Uzwa, teman saya yang berasal dari Lampung tiba di tempat kami berkumpul jam 12.30 dengan wajah 'gosong' dan kecapaian. Ia mengatakan hampir membatakan puasanya karena antri yang sangat lama, sekitar 3 jam. Meski jadwal nyoblosnya sore, terpaksa ia lakukan siang hari karena menemani kakaknya yang memiliki jadwal siang. Ini murni panggilan rasa kesetiakawanan dan persaudaraan. Pukul 14:00 teman kami yang lain, Nur dari Ponorogo, bergabung dengan kami. Ia mengeluhkan hal sama seperti yang dikeluhkan Uzwa. Selain urusan 'PR' tadi, kami memilih perpustakaan sebagai tempat nongkrong lantaran di sini suasananya lebih adem karena ber-AC. Toh fasilitas perpustakaan umum ini sangat lengkap. Ada wiFi, scan gratis, mesin copy, meja-meja belajar lengkap dengan colokan lappy, koleksi koran, majalah, buku yang bejibun banyaknya, perpus khusus untuk anak-anak dan tentu saja staf yang ramah. Di sini kami bertemu dengan beberapa kawan yang mengatakan nyoblos pakai surat. Yakni, ketika 2 minggu sebelum pencoblosan berlangsung, KJRI mengirim surat kepada pemilih untuk memilih: nyoblos di TPS atau melalui surat. Khusus coblosan melalui surat, pemilih harus mengembalikan kartu pos yang ada di dalam amplop maksimal dua hari setelah surat diterima. Kemudian, pukul 15:30, saya, Nita, WInda dan Uzwa menuju bank Mandiri yang terletak di depan gedung KJRI (bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 5 menit). Namun, ketika pukul 16:00 antrian masih mengular dan seorang antrian menanyakan apakah saya sudah nyoblos, saya dan Nita segera menuju TPS, meninggalkan Winda dan Uzwa. Kami memang membawa surat undangan dari KJRI sehingga ketika kami tiba di lapangan, kami langsung masuk dari pintu sebelah kiri, bukan pintu di tengah lapangan yang merupakan pintu masuk resmi TANPA ANTRI. Dengan syarat: kami menunjukkan surat undangan yang telah tertulis nomor TPS dan waktu pencoblosan. Antri menuju bilik suara.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun