Kewarasan semakin menipis. Disfungsi cerebrum mengacaukan olahan kata. Disfungsi cerebelum mengganggu keseimbangan tubuhku. Seolah lepas penyangga tubuh tiap kali wajahmu tertangkap lensa mata.
Adrenalin mendekati ambang maksimal. Besar ingin berontak atas keadaan. Karena ini bukan inginku. Ini inginmu.
Kau terbang tinggikan aku hingga tak mampu lagi kulihat daratan.
Atas inginmu pula kau jatuhkan aku tanpa kurasakan sakit namun seketika lebur. Karenanya tak mampu kau ucap sepatah katapun.
Kutitipkan pada waktu untuk dipersembahkan ke hadapan egomu.