Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Kepingan Firdaus di Perbukitan Pinia

5 September 2022   16:31 Diperbarui: 5 September 2022   16:34 251 5
Saking senang dan kagum pada pandangan pertama saat jatuh cinta di tempat ini, betapa saya merasakan berjam-jam separuh suasana surga, oleh karena itu saya memberi tajuk "Kepingan Firdaus di Perbukitan Pinia" (Pieces of Paradise in the Pinia Hills).

Kedengarannya menarik untuk dikenang. Catatan ini ditorehkan berbarengan dengan perayaan hari Proklamasi Kristus dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat yang bermukim di timur bumi Cendrawasih.

Sebuah anugerah yang indah, kasih yang begitu mulia, kuasa yang tiada taranya, telah menembus tirai-tirai kehidupan masyarakat Meck di Perbukitan Pinia.

Ketika kuasa Tuhan menjamah negeri ini, kemenangan hakiki menjadi milik masyarakat Perbukitan Pinia, maka Proklamasi Kristus di deklarasikan 50 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 9 Maret 1972 di Kepingan Firdaus yang mempesona.

Meski menakjubkan, negeri ini menerima “Kabar Baik” dengan sebuah tragedi kemanusiaan yang sama sekali tidak terpuji. Operasi militer yang berlansung terjadi pada 12 Mei 1970 sungguh pun tragis. Menjadi sejarah yang kalah, kelam dan terdiam. Masyarakat menyebutnya dengan peristiwa “Pinia Bom Tembak”.

Kedengarannya sangat sadis, jika di surga terjadi penembakan, pembantaian dan penyiksaan. Bahkan lebih mirisnya lagi suasana neraka bisa dirasakan di surga. Sesuatu yang sangat jauh dari kemustahilan dan tujuan yang mulia.

Kiranya jelas, untuk menunjukkan suasana surga di tengah tragedi kemanusiaan. Kepingan Surga menjadi pijakan dan tanah Pinia menjadi tempat Tuhan jatuh cinta pada manusia untuk menghapus segala air mata dari mata mereka.

Kendati pun demikian, sebuah pernyataan Sang Khalik dalam proses penantian yang panjang, untuk menjadi manusia seutuhnya dalam pembasuhan kuat melaui kuasa Roh Kudus dan penebusan kasih Kristus bagi semua orang dari segala abad dan zaman yang langgeng di Kepingan Firdaus.

Tuhan telah menganugerahkan segudang budaya, bahasa dan tradisi yang berkelindan, ditambah kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya. Itulah Pinia, negeri dengan sejuta kemakmuran.

Alam Perbukitan Pinia memang telah menyediakan segala yang dibutuhkan manusia, tak kalah jauh dari surga di belahan dunia lain, langit dan bumi di tempat ini telah menjadi Mama dan Ayah bagi masyarakat Perbukitan Pinia.

Tempat yang menjadi "Kepingan Firdaus" (Piece of Paradise), tampaknya kaya akan warisan budaya leluhur dan sejarah masa lalu yang telah diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.

Budaya dan adat istiadatnya tidak pernah hengkang, meski ribuan tahun yang lalu, masyarakat tempat ini senantiasa menjaga dan selalu melestarikan tradisinya.

Bagi yang hobi berpetualang, berikut rekomendasi tempat yang tepat untum menyaksikan panorama alam dan berbagai destinasi wisata, saat yang baik bila berkunjung di musim kemarau.

Perbukitan Pinia terletak di wilayah timur Yahukimo, jaraknya berkisar antara 229 km dari ibu kota Provinsi. Anda dapat menggunakan Angkutan Udara dengan layanan penerbangan Pesawat Perintis.

Mencapai Pieces of Paradise cukup ekstrim, untuk sampai di negeri yang permai, harus siap menghadapi rintangan, jika anda ditantang dengan berjalan kaki. Hanya ada dua pilihan itu untuk bersafari ke sini.

Berada di tempat ini rasanya seperti berada di ujung dunia. Bila pun bumi diesebut datar, hal itu akan amat terasa. Bahkan menjadi akhir pun, tidak ada salahnya jika disebut Kepingan Firdaus (Pieces of Paradise).

Jika Anda terpesona dengan Kepingan Firdaus, ada banyak kesempatan untuk menikmati berkunjung ke sini. Anda bisa melakukannya, itu tidak sulit. Yuk, mulai rencanakan liburan dan petualanganmu dari sekarang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun