Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Peran Perempuan dalam Menunjang Ekonomi Keluarga

2 Maret 2022   07:16 Diperbarui: 5 April 2023   11:02 1354 16
Perempuan merupakan salah satu aset keluarga di bidang ekonomi yang potensial, untuk membangun perekonomian kehidupan rumah tangga dan menaikan derajat kesejahteraan dalam kehidupan keluarga.

Semakin dirasakan sebagai salah satu kebutuhan dasar yang mampu mengantarkan kaum perempuan pada satu tatanan perjuangan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, khususnya dalam meningkatkan taraf kesejahteraan keluarga.

Peranan ini memungkinkan bahwa dalam posisi kesejahteraan ekonomi yang layak, maka nilai tawar perempuan dalam keluarga semakin meningkat.

Selain itu, keberfungsian ekonomi perempuan, maka pendapatan perempuan secara keseluruhan lebih kepada taraf pemenuhan kebutuhan dasar, maupun kebutuhan sosial keluarga.

Peran ganda seorang perempuan di bidang ekonomi merupakan kesiapan motivasi, pengetahuan dan kemampuan perempuan untuk terlibat dalam giat ekonomi, baik ekonomi mikro maupun ekonomi kecil menengah.

Melihat potensi perempuan sebagai sumber daya manusia, maka upaya menyertakan perempuan dalam proses pembangunan bukan hanya merupakan perikemanusiaan belaka, namun sebuah tindakan efisiensi.

Sebab tanpa mengikut sertakan kaum perempuan dalam proses pembangunan berarti sebuah pemborosan dan memberi dampak negatif terhadap lajunya pertumbuhan ekonomi.

Fenomena yang terjadi dalam masyarakat adalah semakin banyaknya perempuan membantu laki-laki mencari penghasilan tambahan.

Selain karena didorong oleh kebutuhan ekonomi keluarga, juga perempuan semakin dapat mengekspresikan dirinya di tengah keluarga dan masyarakat.

Keadaan ekonomi keluarga mempengaruhi kecenderungan perempuan untuk berpartisipasi di pasar kerja, agar dapat membantu menumbuhkembangkan perekonomian keluarga.

Seiring dengan kemajuan ekonomi dan meningkatnya pendidikan wanita maka banyak ibu rumah tangga dewasa ini yang tidak hanya berfungsi sebagai manajer rumah tangga, tetapi juga ikut berkarya di luar rumah.

Pembagian kerja laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada aktivitas fisik yang dilakukan, di mana perempuan bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga, sedangkan laki-laki bertanggung jawab atas pekerjaan nafkah.

Pekerjaan rumah tangga tidak dinilai sebagai pekerjaan domestik, karena alasan ekonomi semata dan akibatnya pelaku tidak dinilai bekerja.

Permasalahan yang muncul kemudian adalah pekerjaan rumah tangga sebagai bagian dari pekerjaan non produksi tidak penghasilan perekonomian keluarga, sedangkan pekerjaan produksi (publik) berhubungan dengan usaha mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Berbicara soal ekonomi, berarti akses yang besar ke sumber-sumber produksi, berarti status yang tinggi dalam masyarakat.

Meskipun dalam budaya patriarki, konsep tersebut di atas berakar kuat dalam adat istiadat yang kadang kalah membelenggu kaum perempuan dalam daya juang dan saing di dunia pekerjaan publik dalam mengatasi dan menunjang masalah perekonian dalam keluarga.

Namun, relasi antara istri dan suami yang tidak harmonis, serta ekonomi keluarga yang kurang stabil, maka masalah-masalah sosial lainnya pun ikut tercipta di dalam keluarga.

Dengan adanya kemajuan globalisasi maka ekonomi keluarga sangat menuntut peran terbesar keduanya dalam mengatasi perekonomian keluarga, karena pekerjaan kaum laki-laki saja tidak sepenuhnya dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

Perekonomian keluarga merupakan cakupan segala hal di dalam kehidupan keluarga, ketika ekonomi keluarga tidak di penuhi secara maksimal maka akan menimbulkan masalah dalam keluarga, termasuk pendidikan seorang anak.

Peran ganda perempuan dalam membantu seorang suami dalam mengatasi ekonomi keluarga adalah tuntutan pekerjaan yang dilakukan untuk saling membantu mengatasi permasalahan dalam keluarga, agar stabilitas perekonomian keluarga tetap terkendali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun