Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pertemuan Itu

7 April 2013   20:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:34 92 0


Sore di lampu merah menyala

kulihat seorang bapak muka putih merah muda

yang seperti terkelupas terbakar

melangkah menuju lampu itu

aku mengenalnya

dia saudaraku

ku tau

dia sehabis ikut  pertemuan itu

kini hijau menyala

tak lagi diam

kini berjalan

tapi kemudian aku dioper supir

dan kulihat ia kembali

ia naik 509 tujuan kampung rambutan

rumahnya pastilah jauh

teriris miris rasanya

disaat ia membela datang jauh jauh

demi pertemuan itu

sedangkan saya hanya berselimut dalam penatnya kamar

yang jarak pertemuan itu hanya jalan kaki

bahkan dulu ia

berkompromi dengan istri

membela datang naik motor sendiri

ke gn salak hanya demi pelantikan itu

dimanakah teriakan suara hati?

yang menganggap

suatu itu penting

suatu itu baik

suatu itu indah

suatu itu berarti

suatu itu berharga

tanpa menilai dari,"apa untungnya bagiku?"

mungkin masih berteriak

tapi serak dan parau

terbungkam oleh ego

rasio yang tak terdidik

dimanakah hati yang berteriak jelas?

"Pertemuan itu berharga!

Bahkan lebih berharga dari nyawa!"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun