Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Berpacu Mengejar Mimpi

8 Januari 2025   17:52 Diperbarui: 8 Januari 2025   17:52 32 6
Berpacu Mengejar Mimpi
Karya : Sim Chung Wei

Langit kelabu menyelimuti pagi
jarum jam terus berdetak tanpa henti.
seperti angin yang tak dapat dirantai,
waktu berlalu, takkan pernah kembali.

Langkah-langkah kecil kutapaki,
di lorong sunyi, di tengah keramaian hari.
tetes air membasahi bumi
Namun detik-detik tak pernah bersabar

Mimpi-mimpi bersarang di pelupuk mata,
akankah sempat kugapai semua itu
saat bayang senja kian meradang.
menuntun maju, namun juga mencuri harapan.

Jiwaku berlari, menantang arus,
merangkai kisah sebelum semua pupus.
seiring degup jantung yang kian cepat,
aku menari di tepi garis akhir harapan

Hingga nafasku berpadu dengan sunyi,
Waktu berhenti, tapi arti tetap abad
kubiarkan jejakku tertanam di bumi,
Menjadi cerita  warisan bagi yang mencintai

Jakarta, 8 Januari 2025

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun