Karya : Sim Chung Wei
Kala kelam malam menghampiri
kekuatiran menghipit jiwa
ketakutan mengintip dipengujung hari
menunggu celah dalam dingin hawa
Jiwa hampa yang rentan
harus bertahan di tengah badai
menghadapi kerasnya kenyataan
setiap saat terus berjuang tanpa santai
Mulut terkatup seribu kata
harapan mulai menipis
nurani menjadi buta
kepedihan dalam tangis
Berdiri di tepi jurang kekecewaan
godaan menarik untuk terjun bebas
tak sanggp menghadapi kenyataan
membuang segala beban lepas
Pengharapan, dimanakah engkau?
Jakarta, 14 Oktober 2024