Mempelajari suatu keterampilan baru baik olehraga, musik, bahasa dan sebaginya, sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan dan potensi diri. Karean pada hakikatnya kita diciptakan sebagai manusia pembelajar yang seumur hidup fdidisign untuk belajar.
Keterampilan yang kita kembangkan alahkan lebih baiknya jika sesuai dengan minat dan bakat kita. Karena dengan kessesuaian tersebut, maka akan timbul motivasi atau garirah (passion) yang kuat dapat memacu kita untuk menguasinya dengan baik. Seperti hal nya saya dahulu pernah mencoba belajar memaikan gitar, meskipun saya suka, ternyata ternyata saya tidak dapat menguasainya dengan baik. Pernah juga mencoba beralih mempelajari keyboard, tetapi sama juga hasilnya hanya dapat memaikan lagu-lagu sederhana. Berbeda dengan berenang, meskin pernah mengalami kecelakanan di kolam renang, tetapi karena dorongan untuk bisa berenang itu cukup kuat. Maka yang saya lakukan adalah pengulangan untuk berenang. Saat ini meskipun tidak terlalu mahir seperti atlit, tetapi saya sudah dapat menguasai keempat gaya dalam berenang. Pdahal dalam berenang say hanya melakukannya sekitar 30 menit setiap minggu.
Seperti halnya slogan milik Thomas Alva Edison bahwa "Jenius adalah 1 persen inspirasi dan 99 persen keringat". Hal ini sudah dibuktikan juga oleh beberapa ilmuwan yang muncul bukan dari sekedar pintar, tetapi melalui sebuah usaha keras dan tekun.
Sedangkan menurut Andrew, jenius merupakan hasil dari kerja keras yang konsisten dan sebuah ketekunan. Maka jelas selain motivasi, bakat, gairah, diperlukan ketekunan untuk kita menguasai suatu keterampilan. Dapat dikatakan juga suatu konsistensi dalam melakukan pengulangan, sehingga kita menguasainya.
Dari pengalaman ini, saya dapat menyimpulkan bahwa untuk menguasai keterampilan baru, diperlukan gairah (passion) yang kuat dengan melatih kemampuan tersebut berulang-ulang.
Sumber :
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1441972/jenius-itu-benar-99-persen-keringat