Ayahku bekerja sebagai montir di bengkel sepeda kepunyaannya, sehingga sejak kecil saya sudah familiar dengan sepeda. Dia bukan hanya menjadi montir, namun saat sedang tidak ada pelangan, dia sempat membangun sepeda dari beberpaa bagaian jenis sepeda yang berbeda, sehingga memiliki kekhasan nya tersendiri. Hampit tiap hari dia harus membungkuk dan terkadang duduk bngkung untuk memperbaiki roda sepeda.
Saat saya di Tama Kanak-kanak, saya diantar ke sekolah dengan menggunakan sepeda hasil karya Ayah. Duduk di boncengan belakang, sambil sesekali melihat punggung ayah. Selain berangkat ke sekolah, terkadang, saya juga diajak jalan-jalan sore menikmati pemandangan alam pedesaan di waktu sore hari. Kenangan indah yang manis untuk dikenang, menikmati waktu bersama Ayah dalam hening dan indahnya alam.
KEMBALI KE ARTIKEL