27 Juni 1992 merupakan salah satu hari besar dalam sejarah kekeristenan Karo disamping hari besar lainnya, dimana salah satu gereja yang didominasi etnis Karo terlahir dari sebuah kesepakatan, harapan, dan kerinduan akan pekabaran injil kepada masyarakat Karo khususnya, dimana gereja-gereja tempat mereka bernaung sebelumnya dinilai kurang memberikan porsi yang cukup bagi pelayanan pengkabaran injil bahkan, terlalu sibuk dengan urusan birokrasi organisasi gereja.