Majalengka, kota hijau bermahkota.
Rimbun padi menghampar, subur di tanah pertiwi,
Bunga-bunga bermekaran, menari dalam harmoni.
Bukit-bukit menjulang, rimbun dengan pohon pinus,
Di sini alam bicara, tak perlu kata-kata musuh.
Air terjun berbisik lembut, menyegarkan jiwa yang haus,
Angin membawa harum, mengalir lembut dan halus.
Kebun teh hijau terhampar, serupa selimut bumi,
Di pagi yang cerah, embun menari penuh harmoni.
Ladang sayur menghijau, hasil tangan petani,
Senyum mereka tulus, penuh syukur pada Ilahi.
Di kota ini, alam dan manusia menyatu,
Setiap daun, setiap ranting, punya cerita yang dirindu.
Sawah hijau bergoyang, bak lautan menenangkan hati,
Majalengka, kota hijau, tempat cinta dan mimpi bertemu kembali.
Rumah-rumah berpadu, dengan kehangatan alami,
Di sudut-sudut kota, tradisi hidup kembali.
Majalengka, surga kecil di tengah riuh,
Di pangkuanmu, kami temukan teduh.
Kota ini bukan sekadar nama di peta,
Ia adalah puisi hidup, penuh rasa dan cinta.
Di tiap sudutnya, kita temukan kedamaian hakiki,
Majalengka, kota hijau, tempat hati terpatri.