Aku berada di satu atap dunia. Di hari yang bernama kemerdekaan.
" Lapor, bendera merah putih siap dikibarkan!"
" Laksanakan! "
" Siap Laksankan!"
"Kepada sang Merah Putih, HORMATTTTT...GRAKKKK!!"
Indonesia...tanah airku...tanah tumpah darahku....
disanalah...aku berdiri...jadi pandu ibuku...
Dalam alunan lagu ini, aku menatap sang merah putih yang akan dikibarkan.
Tangan kananku, ada disebelah kepalaku, bersikap menghormat.
Indonesia raya. merdeka! merdeka! Tanahku,Negriku yang kucinta..
Di bawah bendera yang sama, di waktu yang sama, aku, dan jutaan orang lainnya,
menghadap sang langit, menatap merah putih yang akan berkibar.
Aku sama seperti mereka, aku berada di rumah yang sama.
Aku adalah salah satu warna dari pelangi yang ada dirumah ini.
Indonesia raya...Merdeka! Merdeka! Hiduplah Indonesia raya.
Di rumah yang besar ini, aku diijinkan ada, diantara ratusan juta manusia lainnya.
Aku menjadi Indonesia, satu dari antara seribu perbedaan.
Ah, bertapa bangganya aku berada di bawah bendera yang sama dengan sejuta orang lainnya.
Aku tahu, pelangi di rumahkupun seharusnya sama indahnya dengan pelangi yang terlihat di langit sehabis hujan.
karena perbedaan itu yang membuat ada kata merdeka! Dan semoga tidak hanya semu belaka.
Terima kasih Tuhan, aku bisa menjadi bagian dari keluarga Indonesia.
Berbeda-beda tapi satu juga, karena kita berada di bawah bendera yang sama, bahasa yang sama, Indonesia..
Jakarta, 04 September 2010
Terinspirasi dari pembicaraan dengan seorang dosen, dan beberapa orang lainnya di ruang tunggu, untuk interview di salah satu stasiun Televisi.