Sekali aku bertanya-tanya, apa semua ini?
Berkata ingin menolong, berakhir pada keuntungan.
Berkata ingin hidup, berakhir pada tusukan.
Berkata ingin merdeka, berakhir pada perbedaan.
Untuk apa semua ini?
Cinta, diucapkan, benci ditaburkan.
Kesatuan dikumandangkan, perpecahan dijalankan.
Untuk apa semua ini?
Inginkan bersama, akhirnya terpecah.
Inginkan ketulusan hanyalah dendam terasa.
Apa arti kata maaf sesungguhnya?
Hanya seakan menjadi parodi topeng hidup.
Masih adakah kesungguhan hidup manusia?
Semoga tetap ada.
Karena pada akhirnya, hidup sekali akan berakhir sekali itu juga.
Senang tidak senang, ini bukanlah dalam mimpi.
aku beda, kau beda, kita bersama di dunia ini.
Lalu, ingatkan pada tugas saling mengasihi?
tak peduli aku dari belahan bumi mana,
tak peduli aku dari kepercayaan siapa,
tak peduli aku bercita-cita apa,
tapi aku dan kau, kita berada di dunia yang sama.
Diantara darat dan langit yang sama.
Adakah perbedaan lagi yang harus dibedakan?
Ketika kita dianggap sama harganya dengan SANG PENCIPTA langit dan bumi,
disitulah jawaban alasan,
aku dan kau harus saling memaafkan ,
aku dan kau harus saling mengasihi,
aku dan kau harus saling peduli.
Meski berbeda nama, tapi satu pencipta.
semoga parodi ini segera berakhir,
Tuhan dengar doa kami...
Jakarta,21 Agustus 2010