[caption id="attachment_143430" align="alignleft" width="300" caption="Facebook"][/caption] Tanpa kita sadari, saat ini telah tumbuh sebuah negara yang "merdeka" di bumi kita tercinta ini. Bahkan menurut kabar, jumlah populasi penduduknya, adalah merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia. Mengalahkan
Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar nomor empat di dunia. Tanpa kita sadari juga, kita sudah menjadi warga negaranya. Negara tersebut dinamakan dengan Republic of Facebook. Menurut statistics yang dikeluarkan oleh press release
facebook, jumlah populasinya telah mencapai sekitar 400 juta orang dan hampir 50 % user aktif tersebut selalu
log on ke situs pribadi mereka di
facebook. Sedangkan menurut situs alexa.com pada bulan April 2010, sebanyak 32.38 % pengguna internet di dunia, adalah merupakan warga negara dari Republic of Facebook. Dimana jumlah populasi
facebook setiap bulannya naik sekitar 10.8 %. Suatu pertumbuhan populasi yang sangat cepat, bahkan pertambahan penduduknya tidak perlu menunggu 9 bulan masa kandungan. Setiap hari, jumlah populasi penduduknya dapat bertambah. Dan langsung berusia besar, karena menurut peraturan
facebook, warga negara
facebook harus minimal 17 tahun. Sehingga tiap warga negara
facebook, akan langsung berusia 17 tahun, tida perlu bayi terlebih dahulu. Jika Indonesia memiliki suku budaya yang tersebar di beberapa propinsi di
Indonesia,
facebook juga memilkinya. Karena saat ini
Facebook telah menggunakan hampir 50 bahasa selain bahasa Inggris. Bahasa Inggris tetap digunakan sebagai bahasa "Nasional"
Facebook, bahasa pemersatu bangsa
Facebook. Demokrasi yang ada di
Facebook, juga berjalan dengan cukup baik. Suara dukungan terhadap sebuah kasus, seperti Kasus Prita dan KPK, kemudian suara dukungan terhadap sebuah partai ataupun calon pemimpin dalam
pemilu, juga bisa kita temukan di dalam
Facebook. Setiap warga negara
Facebook, berhak menyuarakan apa yang menjadi pendapatnya. Semua bebas dan bertanggung jawab. Dari sisi sosial, penduduk di
Facebookrata-rata memiliki sekitar 150 kawan dan hampir sekitar 200 juta terus memperbaharui statusnya setiap hari, paling tidak satu kali. Selain itu, aktivitas sosial yang dilakukan oleh para penduduk facebook adalah dengan mengupload foto maupun video milik mereka ataupun temannya. Kemudian juga, para penduduk facebook, saling melakukan pertukaran informasi dan pengetahuan dengan penduduk lainnya, dengan cara mensharing
web links, berita-berita baru, postingan blog, foto, catatan/notes dan sebagainya. Semua
aspek sosial sudah mulai ada di
Facebook. Mulai aspek jual menjual barang, dimana sudah banyak bermunculan toko-toko di negara
Facebook, yang saling menjajakan barang dagangannya, dengan melakukan tag-tag di foto-foto barang yang akan dijual. Kriminal pun mulai ada, dimana para hacker sudah mulai mengganti biodata-biodata dari warga negara
Facebook. Baik itu sekedar iseng maupun punya maksud tertentu. Hiburan, seperti permainan pun sudah ada. Pencarian jodoh pun mulai sering dilakukan. Bahkan yang paling ekstrimpun seperti praktek prostitusi pun sudah ada di
Facebook. Semua sudah ada di negara
Facebook. Tanpa kita sadari,
komunitas Facebookmemang telah menjelma menjadi sebuah trend yang terus meningkat. Ditambah dengan perkembangan teknologi
mobile yang mendukung fasilitas
Facebook. Sehingga kapanpun dan dimanapun kita berada, kita bisa berhubungan langsung dengan semua warga negara dari
Facebook. Bahkan sudah hampir 180 selular operator yang ada di dunia saat ini, yang menjual produk telekomunikasinya menggunakan
Facebook mobile. Sehingga memudahkan sekitar 200 juta warga negara untuk mengaksesnya melalui jaringan
handphone. Inilah salah satu dampak terbesar dari perkembangan web 2.0. Dimana situs-situs sosial berbasiskan
social paltform telah dan akan terus melakukan transformasi kehidupan kita sehari-hari. Bukan saja menjadi sebuah revolusi, namun juga penggerak perubahan sosial budaya manusia. Sehingga tidak heran, jika kita akan sering melihat, sekelompok orang yang sedang berkumpul dan saling diam, namun masing-masing orang tersebut melihat ke dalam
mobile handphonenya, sambil tersenyum, tertawa bahkan cemberut. Karena mereka sedang "berbicara" dengan penduduk Republic of Facebook lainnya.
Heru Wijayanto, MM. MBA. M.MT Associate Dean III for Student Council IEU Surabaya http://siheyu.info
KEMBALI KE ARTIKEL