Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tuhanpun Menari-nari Diatas Pelacuran

12 Maret 2013   15:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:54 126 0
Dia juga manusia...

Dia juga manusia yang beragama...

Dia juga pecinta tuhan layaknya manusia lainya...

Dan bukan atheis tulen yang tak kenal penciptanya...

Ada yang mengatakan dia seorang kupu-kupu malam...

Ada yang mengatakan dia seorang pelacur berbuka tebal...

Ya...itu memang betul...

Tetapi, dia adalah korban dari gejolak perpolitikan...

Tetapi, dialah adalah korban dari perselingkuhan realitas sosial...

Dan sehingga yang ada pada mereka, berilusi, bermimpi lewat lembah kenistaan...

Ya..itulah matinya realitas....

Di tubuh merekapun ada tuhan yang selalu menari-nari diatas apa.....yang mereka kerjakan diatas ranjang...

Jangan salahkan mereka sebagai pelacur malam...

Sedikit perenungan, himpitan ekonomi yang mengantarkan...

Kemiskinan yang dibentuk oleh zaman busuknya perpolitikan...

Yangn ada...berdampak pada kemiskinan dan matinya realitas paguyuban kehidupan...

Mereka juga bertuhan, dan tuhanpun seakan-akan menari-nari diatas pelacuran...

Mengawasi likuk sang kupu-kupu malam...

Seribu kata....

Busuk perpolitikan..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun