Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Bimbingan dan Konseling Melahirkan Menantu Idaman

13 Desember 2022   11:00 Diperbarui: 13 Desember 2022   11:02 162 0
Apa kabar kawan semua !
Bagaimana kabar kalian, saya harap kabar kalian tidak kalah bagusnya dengan sebuah opini saya mengenai betapa hebatnya jurusan bimbingan dan konseling melahirkan manusia dengan kepribadian yang sangat diidolakan oleh semua orang atau khususnya dalam hal cinta.
Bagaimana teman – teman pasti kalian semua sudah pada penasaran ya?
Oke tanpa berlama – lama lagi mari kita bahas dan sama – sama berpikir serta berpendapat mengenai opini saya.

MENANTU IDAMAN ?
Pasti teman – teman bingung mengapa sih dari sekian banyak pembahasan tema, saya lebih memilih tema ini sebagai pembahasan kali ini?
Saya sendiri pun juga sebenarnya berpikir jika mungkin ini adalah salah satu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain, atau malah sering terlintas tapi tak tahu bagaimana menyampaikan mengenai kebenaran fakta ini. Tapi karena hal itu saya akan mencoba untuk menceritakan pemikiran saya mengenai bagaimana seorang konselor dapat menjadi menantu idaman para mertua dan tentu juga menjadi seorang yang diidam idam kan oleh lawan jenisnya (kekasihnya).
Hmm.. jadi awal mulanya saya menemukan judul ini adalah ketika saya berpikir mengenai jurusan yang telah saya pilih ini, Bimbingan dan Konseling di mana jurusan ini mempelajari mengenai bagaimana menolong, membantu, mengarahkan, serta menjadi pribadi yang menarik serta memiliki visi untuk menjadi pendengar yang baik dan masih banyak hal lagi yang akan dipelajari dalam jurusan Bimbingan dan Konseling. Sayang sekali tidak banyak orang yang tahu mengenai hal – hal hebat yang diajarkan tersebut, bahkan lebih menyedihkan lagi banyak orang mengira bahwa orang lulusan Bimbingan dan Konseling yang memilih menjadi guru adalah seorang polisi sekolah, musuh dari semua siswa, guru yang memakan gaji buta, guru yang tidak berguna, lebih mirisnya lagi mereka hanya mendengarkan bagaimana orang lain menggambarkan mengenai guru BK menurut mereka, bukan malah membuktikan serta mencari tahu apa dan bagaimana guru BK yang sebenarnya. Meskipun juga tidak jarang yang mereka katakan mengenai guru BK memang ada dan seperti itu melakukan tugasnya sebagai BK di sekolah. Namun sungguh tidak adil saya kira jika beberapa guru yang melakukan kesalahan tapi mesti kami atau malah profesi BK dikatakan buruk dan dipukul sama ratakan dengan kami para konselor muda, guru – guru Bimbingan dan Konseling yang masih belajar dan berusaha menjadi seorang konselor dan guru BK  yang baik serta membantu para konseli. Sedih memang saya dan kami teman – teman Bimbingan dan Konseling merasakan serta memikirkan stigma – stigma seburuk itu.

Tapi hal – hal tersebut juga tidak akan menghancurkan niat baik kami, niat untuk membantu, mengarahkan, bahkan mendengarkan cerita – cerita para konseli yang kurang dapat didengar dengan baik oleh dunia. Dan dengan begitu kami tidak akan menyerah untuk terus belajar menjadi pribadi yang menarik, menolong, mendengarkan, melihat dengan jeli, serta sabar dalam memberikan bantuan psikis kepada teman – teman sekalian. Juga termasuk menjadi lelaki / perempuan idaman para doi / orang tua doi (mertua) hehe.

Ngomong – ngomong dari apa yang saya sampaikan mengenai Bimbingan dan Konseling kepada teman -teman sekalian sudah cukup menjadi stimulus buat teman – teman belum nih mengenai judul topik yang menjadi pembahasan utama kita kali ini?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun