Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai motor penggerak ekonomi nasional, kini menghadapi tantangan serius akibat deflasi yang mengancam keberlangsungan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren penurunan harga yang signifikan antara Januari hingga Agustus 2024. Tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) yang tercatat pada Januari mencapai 0,08 persen, meningkat menjadi 0,22 persen pada Mei, dan puncaknya terjadi pada Juni dengan angka 0,28 persen. Penurunan daya beli masyarakat ini berdampak langsung pada produksi dan konsumsi, sementara pada Juli dan Agustus, deflasi terus berlanjut dengan angka 0,13 persen dan 0,07 persen, membuat situasi semakin sulit bagi UMKM yang beroperasi dengan margin keuntungan yang tipis.
KEMBALI KE ARTIKEL