Saya mencoba ber-empati dengan Habieb Rizieq sebagai manusia biasa dan warga negara Indonesia. Sebagai manusia, Â Rizieq juga membutuhkan makan, minum, pemenuhan kebutuhan biologis, mencintai dan dicintai. Tidak ada yang salah juga dengan cita - citanya untuk menjadi pemimpin di negeri ini, dengan sumber daya yang dimilikinya dia maju tak gentar.
KEMBALI KE ARTIKEL