Berita terkait pembatalan rencana kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi polemik tersendiri,saya ikut-ikutan latah juga akhirnya. alasan rute Jakarta-Bandung tidak efektif untuk kereta cepat karena jaraknya yang terlampau dekat kisaran 150 km, sehingga speed kereta cepat yang mencapai 350 km/jam tidak akan bekerja maksimal. kemudian terkait dua alasan Pak Jokowi patut kita apresiasi, pembangunan kereta cepat tidak menggunakan dana APBN "dua jempol deh pakde". apakah hal tsb berkaitan dengan apa yang di ungkapkan oleh Mbak Rini, saya kutip dari sumber
Finance detik.com, "bahwa skema pinjaman masing-masing penawar kereta cepat Jakarta-Bandung antara Jepang dan China berbeda jauh. Menurutnya China akan memberikan pinjaman langsung ke BUMN tanpa melalui APBN. Sekarang proposal Jepang minta jaminan pemerintah, China
nggak ada jaminan. Jepang pinjaman ke pemerintah baru ke BUMN. China langsung ke BUMN," katanya. dan malahan memastikan bahwa proyek kereta cepat
High Speed Railways (HST) rute Jakarta-Bandung akan tetap berjalan sesuai rencana pemerintah. disini saya gagal paham, kan sangat jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Pak Jokowi yang menyatakan telah membatalkan proyek kereta cepat tsb.
KEMBALI KE ARTIKEL