Kejadian itu berlangsung pada, Kamis sore, 17 Oktober 2024. Kala itu, Putri hendak kembali ke Garut Kota melalui jalur Pangalengan, Kabupaten Bandung, usai berkampanye di Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong.
Saat suara sirine motor polisi yang mengawal iring-iringan kendaraan terdengar, beberapa orang berlari ke tepi jalan. Mereka meminta mobil Fortuner putih yang ditumpangi Putri berhenti. Sebagian lagi berteriak meminta Putri turun dari mobil.
"Syakur-Putri, Bu Putri turun. Neng Putri .... Neng Putri, mun teu turun teu kaci (kalau tidak turun gak jadi)," itulah teriakan ibu-ibu dengan lambaian tangan.
Awalnya reaksi warga ini tidak dihiraukan. Bahkan laju kendaraan pun tak melambat hingga meninggalkan kerumunan warga sejauh 300 meter. Namun melihat antusias warga, Putri pun meminta rombongan memutar balik kendaraannya. Begitu wajah Putri terlihat jelas, warga pun langsung berhamburan.
Jalan raya yang tadinya lengang, mendadak ramai oleh ibu-ibu. Banyak diantara mereka yang ingin bersalaman dan berfoto bareng. Bahkan untuk meredakan dahaga kerinduan warga, Putri bersama rombongan menggelar acara hiburan dadakan. Candak dan tawa terdengar di tengah kerumunan.
Kehadiran warga di pinggir jalan ini pun mengobati kelelahan Putri selama tiga hari kampanye di Garut Selatan. Padahal tempat kampanye yang didatangi bagaikan kampung di atas awan, karena berada di daerah pegunungan dengan kondisi jalan yang menanjak dan rusak. Â
Wajah lelah Putri pun diganti dengan gelak tawa. Kehadiran Putri hanya berlangsung selama 15 menit yakni dari pukul 16.00 WIB. "Ibu-ibu maaf saya tidak bisa lama, karena tidak ada jadwal kampanye di tempat ini. Saya minta doa restu dari semuanya," ujar Putri.
Popon, 55 tahun, warga Kidang, Desa Sukalaksana, mengaku bahwa dirinya bersama warga mendapat kabar bahwa Putri tengah berkampanye di Desa sebelah. Mereka berusaha memantau pergerakan Putri dan berharap melintas di jalan perbatasan Bandung-Garut. "Basa kampanye mimiti teu pendak. Tah pas ayeuna kampanye deui k selatan kedah pendak sareng neng Putri. Margi mung calon istri hiji-hijina. (Waktu kampanye pertama tidak bertemu. Nah sekarang kampanye lagi ke Selatan harus bertemu dengan neng Putri. Sebab calon (wakil Bupati) perempuan satu-satunya)" ujar Popon dengan gembira.
Seperti diketahui, pada kampanye putaran kedua ini, tim Syakur-Putri, kembali berkampanye di zona 2. Daerah ini meliputi kecamatan di wilayah bagian Garut Selatan. Selama di Selatan, Putri banyak berinteraksi dengan para ibu-ibu yang tinggal di daerah pelosok seperti di Kecamatan Cibalong, Mekarmukti, Caringin, Cisewu dan Talegong. Semua tempat yang dikunjungi hampir tidak memiliki akses jalan yang bagus. Kondisi jalannya rusak, sempit, berkelok, banyak tanjakan dan turunan yang curam.