Mohon tunggu...
KOMENTAR
Halo Lokal

Antisipasi Cuaca Ekstrim, Pemkab Sukoharjo Adakan Apel Kesiapsiagaan Bencana 2022

3 November 2022   10:00 Diperbarui: 3 November 2022   11:31 181 0
SUKOHARJO - Dalam rangka antisipasi cuaca ekstrim, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo mengadakan apel kesiapsiagaan bencana 2022 di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sukoharjo, Kamis (3/11/2022).

Apel dipimpin langsung oleh Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, SE., MM dan diikuti oleh peserta apel antara lain TNI, Polri, BPBD, Forkopimcam, Senkom Rescue, dan para instasi dan relawan lain.

"Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mengucapkan terima kasih kepada panitia beserta semua pihak atas penyelenggaraan kegiatan pada pagi hari ini, semoga kegiatan ini nanti dapat berjalan dengan lancar dan membawa barokah pada kita semua, aamiin, aamiin, aamiin ya rabbal 'alamin," ucap Etik sapaan Bupati Sukoharjo.

Etik mengatakan Kabupaten Sukoharjo secara geografis, biologis, demografis, maupun hidrometeorologis merupakan wilayah rawan bencana.

"Kejadian bencana dapat mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat serta dapat menyebabkan kehilangan korban jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan serta dampak psikologis," katanya.

Etik menjelaskan berdasarkan data kejadian bencana di Kabupaten Sukoharjo, dari bulan Januari sampai bulan Oktober 2022 telah terjadi bencana angin kencang sebanyak 34 kali, banjir 7 kali, dan tanah longsor 4 kali, dengan tafsiran kerugian sebesar Rp 189.450.000,-. Dibandingkan kejadian bencana pada tahun 2021, mengalami peningkatan yang sangat cukup signifikan . Tahun 2021 untuk kejadian bencana angin kencang, sebanyak 26 kali, banjir, 2 kali, dan tanah longsor 1 kali.

"Bencana alam adalah  suatu kejadian yang tidak pernah kita ketahui kapan akan terjadi. Kita semua harus dapat melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana alam, sehingga dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi, akibat bencana alam tersebut," ujarnya.

Penanggulangan bencana, kata Etik, tentunya bukanlah  menjadi tanggung jawab aparat pemerintah semata, namun ini menjadi tanggung jawab kita bersama baik pemerintah, TNI, Polri, maupun elemen masyarakat lainnya.

"Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa bulan November 2022, ini sudah memasuki musim hujan, sehingga perlu diwaspadai adanya masa transisi atau pancaroba yang berakibat terjadinya cuaca ekstrim. Sedangkan untuk puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari 2023, dengan kemungkinan akan terjadi hujan lebat yang berpotensi terjadinya banjir, tanah longsor, dan angin kencang," jelasnya.

Etik menyatakan apresiasi atas penyelenggaraan apel siaga bencana pada pagi hari ini. Kegiatan ini sebagai upaya mengantisipasi terhadap dampak yang mungkin timbul dalam musim penghujan saat ini dan menyikapi perkembangan bencana akhir - akhir ini.

"Kepada seluruh komponen masyarakat baik itu jajaran Pemerintah Daerah, TNI, Polri, warga masyarakat, relawan, dunia usaha, maupun media, saya menghimbau hal - hal sebagai berikut:
- agar selalu bersinargi dan berkoordinasi meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman banjir, tanah longsor dan angin kencang;
- melakukan kegiatan gotong - royong untuk mengurangi resiko bencana antara lain dengan kegiatan bersih - bersih saluran air, melakukan pemangkasan pohon, pengecekan kekuatan rangka rumah, dan menutup retakan tanah apabila ada di lingkungan masing - masing," pungkasnya. (bayu)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun