Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Masih Pandemi, Tolong Jangan Mudik Dulu

21 Mei 2020   16:22 Diperbarui: 21 Mei 2020   16:30 637 35
Masih Pandemi, Tolong Jangan Mudik Dulu.

Mudik lebaran memang sudah menjadi tradisi dan ritual masyarakat Indonesia yang dilakukan secara rutin disetiap tahun menjelang lebaran.

Mudik lebaran untuk pulang ke kampung halaman untuk melepaskan rasa kangen, rindu dan bersilaturahmi dengan keluarga besar.

Ya, saat lebaran datang, biasanya yang menjadi tradisi ritual yang berlaku dikeluarga besar masyarakat Indonesia itu memanglah harus pulang kampung atau mudik, dan kemudian berkumpul serta berkunjung ke rumah keluarga besar.

Mudik lebaran sebenarnya dapat dikategorikan sebagai migrasi spontan dan temporer yang dilakukan masyarakat sebagai perwujudan rasa bersyukur dan bahagia atas keberhasilan menunaikan ibadah puasa sebulan penug.

Sebenarnya mudik lebaran bisa menjadi PAD daerah, bisa menjadi sumber pemasukkan keuangan daerah akibat dari banyaknya aktivitas masyarakat, aktivitas alat transportasi antar kota dan juga belanja yang dilakukan di daerah.

Namun sayangnya untuk tahun 2020 ini, karena badai pandemi korona, wabah penyakit yang pada perkembangannya menjadi penyakit yang sangat mematikan datang menguji Indonesia.

Di sebabkan karena penularannya yang cepat dan amat masif, pada akhirnya dan hingga perkembangan selanjutnya membuat tradisi mudik atau pulang kampung saat lebaran dilarang terlebih dahulu oleh pemerintah untuk sementara waktu.

Larangan mudik lebaran ini pun sudah dituangkan dalam aturan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang pengendalian transportasi selama masa mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Di samping itu selain larangan soal mudik lebaran ini, umat muslim di Indonesia juga diimbau untuk melakukan sholat tarawih dan Ied di rumah, tak ada jabat tangan, begitu juga tatap muka dalam rangka silaturahmi saat Hari Raya Idul Fitri.

Ya, semua keputusan, kebijakan dan imbauan itu dilakukan oleh pemerintah demi kebaikan bersama dalam rangka memutus mata rantai penyebaran wabah korona lebih luas di Tanah Air.

Jika dalam situasi pandemi sekarang ini masyarakat tetap melaksanakan mudik lebaran, justru sebenarnya lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Pemerintah juga menghimbau agar silaturahmi keluarga di hari raya idul fitri di lakukan secara online ataupun virtual.

Sebelumnya juga memang terjadi perdebatan yang menuai pro dan kontra tentang mudik dan pulang kampung jelang lebaran ini, sebab Presiden RI Jokowi memberi pernyataan yang jadi kontroversi di masyarakat, bahwa mudik dan pulang kampung itu berbeda.

Bahkan hingga perkembangan selanjutnya seiring dengan sering berubah-ubahnya kebijakan dan keambiguan pemerintah dalam mengatasi pandemi ini, ternyata juga membuat aturan larangan mudik lebaran justru saling terkontradiksi.

Sehingga banyak masyarakat yang jadi bingung terhadap berbagai kebijakan pemerintah tersebut, termasuk juga kebijakan soal larangan mudik ataupun pulang kampung saat lebaran ini sebenarnya dilarang atau atau tidak.

Memang sangat disayangkan, pemerintah yang diharapkan dapat konsisten dalam menelurkan berbagai kebijakan yang bisa di pahami dan di turuti masyarakat, malah seringkali berlaku plin plan dan tidak lugas.

Sehingga kedepannya agar kiranya pemerintah juga bisa lebih peka dan mendengar dengan lapang hati, berbagai saran dan kritik ataupun bisa lebih bijak dan konsisten dalam menelurkan kebijakan dan mengambil keputusan.

Inilah yang pada akhirnya jadi persoalannya, kenapa masih saja ada masyarakat yang tetap nekad dan berupaya sekeras mungkin untuk tetap bisa melaksanakan mudik lebaran.

Ya, momen lebaran terkadang membuat masyarakat tidak memperhitungkan untung --rugi finansialnya, sehingga baik itu soal pengeluaran keuangan dan materi jadi lebih loyal.

Mau berapapun habis uang itu tak akan jadi masalah asalkan bisa berkumpul berbagi kebahagiaan tahunan yang langgeng diperingati bersama keluarga di kampung halaman.

Sehingga sekarang ini, soal mudik lebaran ini, tinggal berharap banyak bagaimana kesadaran masyarakat menyikapi situasi dan kondisi pandemi korona, untuk jangan mudik dahulu.

Ya, jangan mudik dulu, itulah harapannya yang menjadi keinginan bersama agar penularan virus korona ini tidak semakin mewabah hingga ke kampung halaman ataupun jadi menyebabkan kampung halaman jadi cluster baru penyebaran virus korona.

Yah semoga saja, soal mudik lebaran di tengah pandemi ini, bisa jadi kesadaran dan kesabaran bersama oleh masyarakat Indonesia agar tidak melaksanakan mudik lebaran terlebih dahulu tahun 2020 ini.

Alhamdulillah penulis tidak pernah melakukan mudik lebaran ataupun pulang kampung untuk lebaran, karena jujur saja kampung halaman penulis ya yang sekarang ini di tinggali, penulis dan istri lahir dan besar di tanah rantau ini.

Di samping itu juga, mulai dari orang tua penulis dan istri, saudara kandung penulis sekeluarga, saudara kandung istri dan keluarganya semua sudah menetap tinggal di tanah rantau yang sudah jadi kampung halaman kami sendiri ini, yaitu kota Balikpapan tercinta ini, jadi sudah pada kumpul semua di Balikpapan.

Semoga saja ujian pandemi korona yang masih melanda Indonesia dan dunia ini dapat segera berakhir, dan mengembalikan tatanan kehidupan umat manusia kembali ke kesejatinya kehidupannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun