Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Sedihnya Ramdan 2020 Ini, Tak Bisa Besuk Kerabat yang Rawat Inap di RS

5 Mei 2020   18:09 Diperbarui: 5 Mei 2020   18:17 685 31
Mendapati kabar kalau kerabat keluarga sedang sakit dan sampai harus dirawat inap di rumah sakit, tentu saja kita akan berempati untuk membesuk atau menjenguk kerabat keluarga kita tersebut.

Begitu juga sebaliknya kalau dari kita sendiri yang sakit dirawat inap dirumah sakit, tentu keluarga kita yang lain hingga teman sejawat akan datang membesuk kita dirumah sakit.

Tentunya hal ini dilakukan dalam rangka memberikan doa kesembuhan dan support ataupun motivasi agar yang sakit punya semangat untuk sembuh dan sehat, bahkan empati dan rasa perduli juga tumbuh ketika ada dari keluarga yang turut bersama-sama untuk menunggui yang sakit.

Namun saat ramadhan tahun 2020 kali ini, karena berkaitan dengan pandemi korona, maka soal membesuk ini hal-hal tersebut diatas jadi sangat terbatas dan agak sulit dilakukan.

Pasalnya pihak rumah sakit sangat ketat sekali memberlakukan protokol dirumah sakit, termasuk juga soal protokol membesuk dan menunggui bagi pasien yang dirawat inap dirumah sakit.

Seperti halnya saya dan istri, ketika ada saudara sepupu saya yang dirawat inap dirumah sakit, ternyata saya dan istri tidak bisa membesuknya.

Apalagi karena penyakit yang diderita saudara sepupu saya tersebut harus membuatnya sampai di isolasi atau dilarang besuk untuk sementara waktu, karena saudara sepupu saya di statuskan sebagai PDP korona atau Pasien Dalam Pengawasan korona.

Jadi, dalam hal ini kecuali hanya keluarga terdekat saja, maka saudara sepupu saya tersebut tidak ada yang boleh menunggui dan tidak boleh sama sekali dibesuk untuk sementara waktu, sampai kondisinya memungkinkan dan tidak ada indikasi korona.

Padahal sebenarnya saudara sepupu saya tersebut  penyakitnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan korona, padahal dia dirawat inap karena sakit asma menahun yang memang sudah merupakan penyakit kronisnya.

Terkejut dan heran juga saya jadinya, kok saudara sepupu saya ini sampai harus berstatus PDP, padahal sakitnya tidak ada hubungannya dengan korona.

Saya pun coba menjelaskan dengan berdalih alasan kalau yang dirawat itu saudara sepupu saya yang artinya keluarga juga, dan itu sudah memang sakit kronisnya, tapi tetap saja pihak rumah sakit tidak mengizinkan saya dan istri membesuk saudara sepupu saya tersebut.

Takutnya ada indikasi korona, meski memang sudah merupakan penyakit kronisnya tersebut, pihak rumah sakit tidak ingin mengambil risiko selama masa pandemi korona ini.

Memang sebelumnya juga, istri saudara sepupu saya sudah memberi informasi bahwa saudara saya ini tidak bisa dibesuk sementara waktu karena termasuk PDP, tapi karena saya kira ada pertimbangan karena keluarga, ternyata memang tidak diperkenankan oleh pihak rumah sakit, sebab saudara sepupu saya tersebut dirawat berstatus PDP.

Padahal juga saya sempat ngotot kalau sakitnya tidak ada sama sekali kaitannya dengan korona, tapi tetap saja karena status PDP tersebut, saya dan istri tidak diperkenankan membesuk saudara sepupu saya tersebut.

Ya, memang benar sih apa yang jadi alasan pihak rumah sakit, karena juga demi mengantisipasi risiko terburuk soal pandemi korona ini maka sangatlah wajar bila hal ini tegas di berlakukan dan memang harus bijak memaklumi.

Meskipun harus sedih dan kecewa menerima realita ini, tapi mau bagaimana lagi, memanglah begitu protokol yang diberlakukan. Pandemi korona ini memang membuat kita jadi sedih dan benar-benar merupakan cobaan yang amat berat, semua jadi terdampak.

Dengan sedih hati saya akhirnya mengabarkan sekaligus minta maaf kepada istri sepupu saya tersebut, memang benar adanya seperti  apa yang dikatakannya, ternyata saudara sepupu saya ini tidak bisa dibesuk dulu untuk sementara waktu.

Akhirnya istri sepupu saya tersebut dapat memahami dan berjanji akan selalu memberi kabar terkait kondisi saudara sepupu saya ini.

Yah, hal ini memang harus dimaklumi, padahal biasanya kalau bukan karena pandemi korona ini, bebas-bebas saja atau tidak seketat seperti saat pandemi korona ini, kini kita jadi sulit dan terbatas membesuk kerabat keluarga atau rekan sejawat yang dirawat inap dirumah sakit.

Inilah juga yang bisa menjadi kesadaran saya dan kita bersama, saya membayangkan bila saya ada diposisi saudara saya itu, betapa sangat sedih sekali, sudah sakit tapi karena pandemi ini, membuat jadi terbatas, pasien tidak boleh dibesuk sesukanya, bila berstatus PDP korona.

Diakui tidak diakui seringkali kita terlupa ketika ada kabar soal kerabat keluarga atau rekan sejawat yang dirawat inap dirumah sakit. Kita terkadang tak bisa meluangkan sedikit waktu sejenak untuk membesuknya.

Padahal bisa saja sebenarnya, soal tidak ada eaktu tersebut tergantung niatnya, inilah barangkali kenapa kerap kali hanyalah rasa keengganan saja yang menjadi penyebabnya.

Jujur memang, semenjak Pandemi ini,  jadi banyak hikmah yang bisa dijadikan pelajaran berharga termasuk membesuk orang sakit yang dirawat inap dirumah sakit ini, apalagi bila itu adalah keluarga kita.

Jadi, kalau memang kiranya kedepan pandemi korona ini sudah berlalu, semoga bisa jadi pengalaman, betapa perlunya kita meluangkan waktu untuk membesuk kerabat keluarga atau rekan sejawat yang sakit dirawat inap dirumah sakit.

Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.






KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun