Nilai-nilai toleransi yang tertuang dalam kebersamaan, gotong royong, kerukunan, ramah tamah, rendah hati, saling menghormati, saling menghargai, berbudi luhur dan tenggang rasa.
Suatu hal yang dirasakan cukup langka ditengah semakin dinamisnya kemajuan peradaban, tapi ternyata keguyuban itu telah bertumbuh kembang kembali ketika bangsa ini harus berhadapan dengan makhluk mikro organismse tangguh dan ganas nan mematikan bernama Covid 19.
Dapat dilihat, bagaimana warga dusun, desa, kampung dan kota hingga seluruh provinsi di Indonesia telah berikrar bersama menyatakan perang menghadapi pandemi Covid 19.
Berjuang bersama dengan negara dan pemerintah, segenap bangsa Indonesia akhirnya sepakat untuk guyub, satu kehendak untuk bersama dalam kebersamaan berjuang bersatu padu mengatasi pandemi Covid 19.
Pemerintah dan masyarakat saling meneguhkan diri di dalam ikatan kebersamaan. Bersama-sama mengajak segenap bangsa guna mewujudkan tujuan bersama yaitu mengenyahkan Covid 19 dari bumi nusantara.
Alangkah indahnya perjuangan bersama ini, betapa telah terwujud nilai-nilai luhur bangsa yang tertanam sejati dan selaras dengan Pancasila, ketika bangsa ini tengah didera ujian akibat pandemi Covid 19, namun guyub dalam berjuang bersama itu tumbuh melalui bekerja bersama-sama dengan semangat gotong royong, tanpa memandang status sosial maupun agama dalam jalinan erat suasana toleransi antar masyarakat.
Semua bahu-membahu membantu, baik berupa tenaga, bahan-bahan, dana maupun nasihat sesuai kemampuan masing-masing. Semua ikhlas tanpa pamrih, tanpa mengharapkan ganjaran ataupun balasan apapun demi keselamatan bangsa dan negara dari serangan wabah penyakit global Covid 19.
Keguyuban yang ternyata masih belum hilang dari kehidupan bermasyarakat yang
didasari oleh sikap saling menghormati, empati, maupun rasa tepo seliro.
Semangat kolektif yang mengilhami benak dan jiwa untuk bersama-sama berperan mewujudkan pengabdian yang harmoni, susah dan senang tetap bersama-sama dalam suasana damai dan kekeluargaan dalam menghadapi pandemi Covid 19.