Malam yang menjadi gulita akibat belasan jam lamanya layanan listrik PLN padam, mengharuskan masyarakat menerangi kegelapan dengan menyalakan lilin lilin kecil sebagai pelita seadaanya. Namun apa hendak dikata, nyala lilin kecil itu yang awalnya menjadi kawan ternyata berubah menjadi api raksasa dan lawan bahkan monster yang mengerikan.
Ribuan warga berhamburan, berteriak, panik, histeris, menangis melihat nyala api si jago merah yang begitu cepatnya mengamuk menjilati dan melahap bangunan bangunan dan benda apa saja didekatnya sampai habis. Bahkan yang lebih memiriskan dan memilukan amuk api si jago merah harus menelan beberapa korban jiwa manusia.
Cucuran air mata akibat derita kesedihan yang tak terkira, kehilangan tempat tinggal, harta benda dan nyawa kerabat menjadikan trauma yang tak mudah sekejap dilupakan dan meratap pilu ditenda tenda pengungsian dan entah harus apa dan kemana lagi setelah peristiwa kebakaran ini. Malam itu tak akan pernah terlupakan selamanya.