Dalam banyak tulisan, artikel di Kompasiana ini, sesungguhnya sudah jelas penulis adalah seorang
golput sejati, golput yang
ideologis tentunya. Artinya, keputusan golput itu "terpaksa" dilakukan atas suatu pertimbangan-pertimbangan yang
rasional, demi memperjuangkan (baca; protes) suatu "nilai-nilai",
ide-ide atau
gagasan (yang terpendam) . Di sinilah idealismenya seorang golput atau sebutlah "golputer" biar lebih keren, layaknya
Jokower atau
Prabower. Hhhhh!.
KEMBALI KE ARTIKEL