Mereka mengenalkan berbagai jenis tumbuhan kepada masyarakat, salah satunya adalah kopi. Saat itu kopi yang diperkenalkan adalah kopi Robusta dan Arabica. Kedua jenis kopi ini masih dibudidayakan hingga sekarang. Awalnya pada saat itu perkebunan kopi Gayo adalah milik Kolonel Belanda yang berada di bawah kekuasaan penjajahannya. Namun, perkebunan tersebut kini dimiliki oleh masyarakat Gayo. Selain menjadi sumber mata pencaharian ekonomi, perkebunan Kopi Gayo juga menjadi identitas bagi masyarakat Gayo. Pada saat menanam, merawat, dan setelah panen masih kental dengan unsur gotong royong dan gotong royong di antara mereka.
Berikut tabel perbedaan kopi arabika dan kopi robusta :