angin berbisik membawa diri
dudukkan hati dibawah pepohonan
sambil menatap diri :inikah kehidupan ?
kala itu matahari masih bersahabat
menenangkan kehangatan kulit
namun gejolak masih merantau entah kemana
seperti kurcaci jauh dari dunia kehidupan nyata
ingin bertanya
namun masih ada tanya
apakah mereka bisa ?
hanya mendengar
lalu bergosip :aku tegar
kalbu nan beratap langit
jauh kebumi retakkan tragedi
mereka hanya burung pipit
tak seperti pingai dipagi hari
mungkin hidup itu apa ?
letakkan saja keluhmu kepada Tuhan
lalu menangislah atas Ketuhananmu
bukan meraka, dia atau siapa !
ini dunia bung !
jangan publikasikan dirimu
sama saja terjun menuju jurang
maka remuklah dirimu
ah....kau
boleh saja itu
asal sesuai norma hatimu
tak memakan duri kalbumu
seketika bingung
ah inilah murung
tak perlu hiraukan burung
biarkan mengadu kembali Tuhan
benar kata nurani renungan
pulang menuju awalan