Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kisah Si Perenung

18 Januari 2011   02:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27 97 0
tersudut diantara sepi

angin berbisik membawa diri

dudukkan hati dibawah pepohonan

sambil menatap diri :inikah kehidupan ?

kala itu matahari masih bersahabat

menenangkan kehangatan kulit

namun gejolak masih merantau entah kemana

seperti kurcaci jauh dari dunia kehidupan nyata

ingin bertanya

namun masih ada tanya

apakah mereka bisa ?

hanya mendengar

lalu bergosip :aku tegar

kalbu nan beratap langit

jauh kebumi retakkan tragedi

mereka hanya burung pipit

tak seperti pingai dipagi hari

mungkin hidup itu apa ?

letakkan saja keluhmu kepada Tuhan

lalu menangislah atas Ketuhananmu

bukan meraka, dia atau siapa !

ini dunia bung !

jangan publikasikan dirimu

sama saja terjun menuju jurang

maka remuklah dirimu

ah....kau

boleh saja itu

asal sesuai norma hatimu

tak memakan duri kalbumu

seketika bingung

ah inilah murung

tak perlu hiraukan burung

biarkan  mengadu kembali Tuhan

benar kata nurani renungan

pulang menuju awalan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun