Coba berimajinasi sejenak. Konsentrasi dengan daya imaji yang mungkin jarang disentuh  karena termanjakan oleh berbagai bentuk visual yang indah sehari-hari. Iklan rokok, tongseng Mas Kumis, motor CB, Perpustakaan UI, atau siaran adzan di kala Ramadan. Mari kita jadi sesuatu yang sulit. Jadi batu misalnya. Batu itu,
kan diam, tak bergerak, tak merasa panas, atau dingin, apalagi merasa kegelian. Atau justru bisa? Biar, ini kan imajinasi saya.
Nah, batu yang diam itu, yang tidak bodoh dan tidak pintar itu terus ada di tempatnya. Dia tak akan bergerak kalau tak dipindahkan. Ah! Tak punya inisiatif rupanya! Ah masa tak punya inisiatif? Atau mungkin dia malas?! Biar, lagi-lagi ini imajinasi saya.
KEMBALI KE ARTIKEL