Dalam perjalanan hidup, barangkali tiada yang lebih mengusik daripada menghadapi opini yang tak terhindarkan dan bergemuruh di sekitar kita. Kritik pedas, hinaan yang mengiris, atau bahkan pujian yang sekadar topeng basa-basi sering kali menyerupai rantai halus penggerogot jiwa dan menjauhkan kita dari kebebasan sejati. Para pemikir agung lintas zaman, dari Marcus Aurelius hingga Friedrich Nietzsche, telah menelusuri liku-liku batin manusia dan berupaya memahami, menantang, melampaui kekuasaan opini eksternal atas diri kita.
KEMBALI KE ARTIKEL