Ada sesuatu di balik dinding apartemen ini. Ia selalu bersembunyi. Setiap detik, ia seperti jarum yang menyusup ke dalam kulitku. Tajam, dingin, mengganggu. Setiap kali aku menarik napas, udara rasanya seperti lumpur menebal, lalu membenamkanku. Ia kian dekat, terlalu bising, bahkan berteriak-teriak. Mata yang tidak terlihat sedang mengawasi gerak-gerikku. Ia memantau. Ia menunggu. Aku bisa merasakannya, setiap detik di sini adalah ancaman.
KEMBALI KE ARTIKEL