Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Kebodohan yang Dirayakan

22 September 2024   09:12 Diperbarui: 22 September 2024   09:30 240 27
Perpustakaan di kota itu tak ubahnya seperti makam tua---dilupakan. Bangunannya kusam. Pintu masuknya nyaris tidak pernah bergerak. Di dalamnya hanya ada Pak Darmaji yang selalu duduk di belakang meja kayu lapuk, persis patung yang tidak tahu kapan harus menyerah. Buku-buku di rak berderet-deret, berdebu-debu, menunggu disentuh, dibaca, dan berharap dimengerti. Namun, siapa peduli?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun