“Bunda, nanti sepulang sekolah, Enji boleh main dulu, nggak?” Anggi, putriku satu-satunya berbicara dengan mulut yang masih mengunyah roti selai cokelat kesukaannya. Pagi hari seperti biasa, aku, Mas Ben, dan buah hati kami tersebut, menikmati sarapan sebelum beraktivitas.
KEMBALI KE ARTIKEL