Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Artikel Utama

Melintasi Samudera Menggunakan Botol Plastik?

19 Agustus 2010   03:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:54 581 0
Inilah kisah epik Plastiki menaklukkan Samudera Pasifik—si perahu layar yang dibangun dari 12.500 botol plastik bekas, dengan lambung ganda yang mempunyai lebar 18 meter. Terinspirasi ekspedisi Kon-Tiki nya Thor Heyerdahl. Perahu dengan enam awak kapal yang dipimpin oleh ahli lingkungan dari Inggris, David de Rothschild—National Geographic Explorer Emerging. Bersamanya ada kapten Jo Royle, co-kapten David Thomson, Josian dan Olav Heyerdahl—cucu dari Thor Heyerdahl yang berlayar di Pasifik dengan rakit Kon-Tiki pada 1947 dari Amerika Selatan ke Polinesia untuk menguji coba teorinya tentang migrasi manusia purba.

Plastiki menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan memanfaatkan panel surya, trailing turbin angin dan baling-baling untuk penyediaan listrik, generator sepeda, menangkap air hujan untuk didaur ulang menjadi air minum, dan sebuah taman hidroponik yang ditanami sayuran.

Plastiki memulai ekspedisinya melintasi Samudera Pasifik pada 20 Maret 2010 di San Francisco-USA dan berakhir di Sydney Harbour-Australia pada tanggal 26 Juli 2010. Ini artinya, para kru Plastiki menghabiskan 128 hari (sekitar empat bulan) di laut dalam ekspedisi ini. Meliputi lebih dari 8.000 mil laut (12.900 kilometer), termasuk berhenti di hotspot pencemaran laut sebelum tiba di Sydney.

Perjalanan epik ini dimaksudkan untuk menyoroti masalah sampah plastik di laut, dan membuktikan apa yang mungkin ketika orang berpikir bahwa (sampah) botol plastik pun layak dan bisa menjadi sumber daya yang berharga. Mereka berharap ekspedisi ini memikat, menginspirasi orang untuk memikirkan kembali sampah sebagai sumber daya, dan memotivasi pemikir lingkungan dan pelaku untuk mengambil tindakan positif atas planet ini dan cerdas menyiasati limbah. Karena limbah satu orang bisa menjadi harta bagi orang lain.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun