Dari sekian banyak karyanya yang best seller, buku "Mencari Rasulullah" ini sangat kontemplatif dan terasa begitu personal. Caranya menarasikan rindu pada sang Nabiyullah, membuat bulu roma saya tak sanggup merebah lagi sepanjang suguhan diksi yang mendayu.
Dengan narasi yang sastrawi, ungkapan rindu yang personal itu mampu teramplifikasi ke dalam relung hati saya. Seakan saya dan penulis adalah orang yang sama, yang menuangkan isi hati tentang rindu pada Sang Lelaki Penggenggam Hujan itu.
Membaca buku ini, sama sekali tidak seperti mendaras karya orang lain melainkan sedang menyelami perasaan sendiri yang tertuang dalam diary. Sudut pandang "aku" yang kuat dari penulis, akan membetot pembaca tenggelam dalam perasaan rindu yang sama kepada Nabi Muhammad SAW.