Pembangunan koloni dilakukan secara bertahap oleh pemerintah Inggris di sana, dimulai dari New South Wales. Banyak alasan dibuat untuk melancarkan pembangunan koloni di Benua Australia. Hingga pada akhirnya Inggris menjadikan Australia sebagai wilayah pembuangan para narapidana atau tahanan mereka. Dengan membuka koloni-koloni baru, Inggris tentu juga membutuhkan wilayah baru untuk menempatkan para narapidana tahanan mereka. Dengan demikian berkurangnya wilayah-wilayah suku Aborigin dan mereka semakin terdesak dengan pembukaan koloni-koloni baru yang menyusutkan wilayah suku mereka.
  Selain itu, suku Aborigin juga sangat menderita akibat merebaknya wabah penyakit. Mereka tidak memiliki kemampuan yang efektif dalam melawan penyakit yang disebarkan oleh koloni dengan sengaja. Penyakit seperti cacar, sipilis, dan influenza menyebar dengan cepat di kawasan tersebut melalui pelaut dan mereka yang menjadi narapidana. Dalam waktu kurang dari satu tahun, lebih dari setengah populasi penduduk Aborigin meninggal akibat wabah. Koloni juga merusak ekosistem yang ada. Menggunakan alat tangkap yang besar, mereka berhasil menangkap ikan berukuran besar. Sementara itu, populasi kanguru terus menurun karena kegiatan berburu yang berkelanjutan.Â