Terlalu kompleks bila semua ini dipaparkan ke publik, namun masyarakat perlu tahu. Terlebih guna menjawab apa dampaknya bagi penduduk lokal khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Di sinilah peran komunikasi risiko.
William Leiss (pernah menjabat sebagai pimpinan Royal Society of Canada) membagi evolusi komunikasi risiko dalam 3 fase.
Fase ke-1Â (1975-1984) menitikberatkan pada aspek kuantitatif semata, sangat teknikal dan pragmatis. Besar kecilnya risiko diukur secara matematis. Â Apa maknanya skala risiko 10 (misalnya). Apakah ini baik atau buruk? Hanya kalangan terbatas yang mungkin memahaminya sehingga seringkali risiko ini dipersepsikan secara keliru oleh publik yang umumnya awam terhadap istilah risiko.Â