Di bawah kanopi hijau, sang penyaring cahaya surya, geliatnya menyerupai ular yang merayu, bergerak dengan ketenangan dan ketidakpatuhan. Strategi yang diusung menyerupai rayuan, memperlihatkan pesona yang tak terlihat. Namun, sejatinya, ia mengikis prinsip dasar, menyusup seperti toksin yang tak terperhatikan.
Dalam hening rimba yang damai, ketangkasan seekor kancil terlihat saat sosok tanpa bentuk menelusuri kehidupan, menggali sumber keakraban untuk merajut perubahan di tengah pepohonan tinggi. Seolah menjadi penghuni yang lincah, dia menciptakan imaji ilusif kehidupan alam, memadukan jalinan hubungan dan mempertontonkan permainan aturan di alam yang penuh dengan intrik.