Bersaut-sautan dengan petir.
Mengatasnamakan kebenaran.
Yang hakiki tak tergoyahkan.
Kebenaran?
Apa yakin disebut kebenaran?
Apa layak disebut kebenaran?
Apa salah disebut kebenaran?
Sangat lucu sekali.
Aku tertawa meninggi.
Sampai suara melengking.
Sehingga rasa perut ini melilit.
Itu semua hina.
Lebih hina dari kemunafikan.
Lebih hina dari kedustaan.
Lebih hina dari yang hina.
Keadilan? Tidak!
Kepedulian? Tidak!
Kemanusiaan? Tidak!
Kepuasan? Ya! Itu jawabannya!