Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Untuk Zaini Misrin

25 Maret 2018   19:32 Diperbarui: 25 Maret 2018   19:57 560 3
(I)
Hidupku kupasrahkan kepada roda besi.
Gas, rem, dan perangkat lain sudah jadi santapan tiap hari.
Walau kendala bahasa yang kuucapkan beda, aku tetap berusaha bekerja dari hati.

(II)
Hari-hari silih berganti,
Aku dituduh lakukan hal yang tak kuketahui.
Dipaksa mengakui,
Dibujuk bebas namun berujung bui.

(III)
Diplomasi-diplomasi ditempuh tiada henti,
Satu, dua, hingga tiga kali hukum pancung tidak jadi.
Rindu keluarga sudah jadi besi,
Makin hari makin sepi.

(IV)
Di bulan dan di tanggal yang tak seorangpun mengetahui,
Aku dihadapkan pada algojo yang mengacungkan pedang untukku mati.
Leherku ditebasnya sekali,
Darahku menyembur langit-langit Arab Saudi yang sepi.

(V)
Di liang ini,
Aku bertanya,
apa arti sebuah kejujuran di dunia ini?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun