Konflik bersenjata dan tindakan kekerasan yang terjadi di Papua berlanjut sehingga memakan banyak sekali korban jiwa. Banyak diantara korban jiwa merupakan warga sipil dan TNI-Polri juga banyak yang luka-luka. Konflik di Papua adalah contoh nyata di mana perlindungan sering kali dilanggar atau bahkan di abaikan. Masyarakat sipil yang berada wilayah konflik menghadapi ancaman kekerasan hingga memakan nyawa tidak hanya warga sipil para aparat juga menjadi korban dari kekerasan tersebut serta banyak juga para pekerja yang di sandera. Pelanggaran HHI atau HAM dalam konflik bersenjata menuntut adanya pertanggungjawaban yang jelas. Perlu ada investigasi transparan dan proses hukum yang tegas untuk menindak pelaku pelanggaran. Sehingga, Dalam konflik bersenjata, risiko kekerasan terhadap warga sipil menjadi sangat tinggi. Ini menuntut adanya mekanisme perlindungan yang efektif, yang mencakup zona aman dan akses bantuan kemanusiaan. Dalam konflik ini penting untuk memastikan bahwa serangan hanya diarahkan kepada sasaran saja bukan kepada warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik. Perlindungan terhadap warga sipil merupakan bagian sangat penting serta memastiksn bahwa tidak ada tindakan kekerasan atau bahkan melanggar martabat manusia seperti penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi. Penting untuk memastikan bahwa taktik yang digunakan oleh pihak pihak yang terlibat dalam konflik tidak melanggar hukum internasional seperti menggunakan senjata yang terlarang.
KEMBALI KE ARTIKEL